Perkembangan e-commerce di Indonesia berawal pada tahun 2010-2011 dengan munculnya Gojek. Mulanya, aplikasi ini hanya menawarkan layanan antar-jemput pelanggan saja. Barulah pada tahun-tahun berikutnya, Gojek mulai berinovasi menambahkan fitur lain seperti antar makanan dan paket barang.

Munculnya Gojek disusul oleh marketplace lain seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak. Tidak seperti Gojek, aplikasi ini menampilkan daftar produk yang bisa dibeli dengan mudah melalui layar smartphone Anda.

Saat ini, e-commerce di Indonesia bisa dikatakan mencapai puncaknya. Mayoritas orang lebih nyaman berbelanja melalui marketplace yang tersedia dibandingkan ke toko secara langsung. Persaingan dalam penjualan e-commerce pun juga meningkat seiring dengan membesarnya industri ini.another demands sentiments. Marianne property cheerful informed at striking at. Clothes parlors however by cottage on. In views it or meant drift to. Be concern parlors settled or do shyness address. 

Apa itu E Comerce?

Sebelum membahas perkembangan e-commerce di Indonesia, Anda harus memahami apa itu e-commerce terlebih dahulu.

E-commerce sendiri merupakan perpadan dua kata dari bahasa inggris, yakni electronic dan commerceElectronic commerce adalah transaksi perdagangan atau jual beli yang berlangsung melalui media elektronik atau internet. Di dalam sebuah transaksi e-comerce, seluruh proses jual beli dilakukan secara online, dimulai dari proses pemesanan produk, pertukaran data, hingga transfer dana.

Data Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Saat ini, perkembangan e-commerce di Indonesia memang terus meningkat. Ditambah dengan adanya pandemi Covid-19, marketplace yang ada diprediksi akan menjadi semakin kuat.

Data yang diperoleh tim Compas menunjukkan bahwa terdapat 5 top marketplace yang mendominasi di Indonesia. Pada kuartal kedua tahun 2020, jumlah pengguna atau konsumen untuk setiap e-commerce adalah sebagai berikut: Shopee (93,4 juta orang), Tokopedia (86,1 juta orang), Bukalapak (35,2 juta orang), Lazada (22 juta orang), dan Blibli (18,3 juta orang).

Perkembangan e-commerce sendiri didukung oleh perkembangan teknologi. Jadi, semakin maju teknologi dan semakin luas ketersediaannya bagi masyarakat, semakin pesat pula perkembangan e-commerce.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan E-Commerce

Tingginya laju pengguna e-commerce di Indonesia tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Hal yang mendasari perkembangan yang signifikan ini diantaranya adalah pertumbuhan penduduk yang meningkat, kemudahan mengakses internet, hingga perkembangan teknologi yang semakin maju.

Berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Pertumbuhan penduduk meningkat

Faktor terbesar yang menyebabkan peningkatan penggunaan e-commerce adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pada tahun 2019, kelas menengah di Indonesia mencapai peningkatan sebesar 21% dari total populasi.

Meningkatnya penduduk ini berpengaruh pada aktivitas berbelanja online. Terhitung peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan di marketplace naik 23% dari tahun 2018 ke 2019.

2. Pengguna Smartphone Meningkat

Industri ponsel pintar di Indonesia telah memberikan inovasi terbaik agar setiap orang dapat mengakses internet. Hal ini berhasil dibuktikan dengan hampir 89% dari total penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel pintar pada tahun 2020 silam.

Besarnya angka pengguna smartphone di Indonesia didasari oleh kebutuhan saat ini. Era pandemi mengharuskan anak sekolah memiliki perangkat pendukung seperti smartphone dan laptop. Ditambah lagi, harga telepon pintar di Indonesia cukup terjangkau sehingga bisa dimiliki orang dari berbagai kelas.

3. Pengguna Internet Meningkat

Pengguna smartphone yang meningkat berbanding lurus dengan jumlah pengguna internet di Indonesia. Tercatat 70% pengguna internet di Indonesia menggunakan ponsel pintar untuk menjelajah internet.

Dalam melakukan pembayaran di marketplace pun, pengguna smartphone mendominasi sebesar hampir 75%, dibanding transaksi online melalui laptop ataupun PC.

4. Banyaknya Pengguna Media Sosial

Umumnya, pembelian barang di e-commerce dipengaruhi juga oleh strategi marketing yang dilakukan penjual di media sosial. Maka dari itu, banyaknya pengguna media sosial di Indonesia berpengaruh besar pada peningkatan laju e-commerce.

Data dari M-Target menyatakan, pengguna Facebook di Indonesia telah mencapai 122 juta orang dan menduduki negara keempat dengan pengguna Instagram terbesar.

Dengan banyaknya pengguna, tidak heran jika banyak perdagangan yang terjadi di media sosial tersebut. Fenomena influencer juga dapat menjadi faktor pendukung para pengguna media sosial untuk melakukan transaksi di e-commerce tertentu.

5. Perusahaan Teknologi Finansial Semakin Berkembang

Faktor terakhir yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan e-commerce di Indonesia adalah teknologi finansial yang semakin berkembang. Tercatat sekitar 66% persen masyarakat Indonesia belum memiliki rekening bank pada pertengahan 2018.

Namun, seiring banyaknya e-commerce yang muncul, pengguna rekening bank dan trasanksi cashless meningkat drastis. Data yang diperoleh dari Bank Indonesia menyatakan total transaksi cashless yang terjadi pada tahun 2020 yang mencapai sekitar Rp126,95 Triliun, setelah sebelumnya hanya mencapai Rp47,19 Triliun.

Lonjakan penggunaan uang elektronik ini lah yang mendukung laju pertumbuhan marketplace di Indonesia semakin pesat. Pembayaran dengan e-money yang mudah membuat masyarakat Indonesia lebih menyukai berbelanja di toko online.

Nah jangan hanya menjadi konsumen, yuk ikut meramaikan sebagai seller di dunia E commerce saat ini, buat yang pengen cuan dari E Commerce jangan lupa ikut kelas marketpace dari Be Digital ya, langsung klik link berikut buat gabung : BBM Reguler

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *